Multivibrator adalah suatu
rangkaian elektronika yang mengeluarkan tegangan bentuk blok atau pulsa.
Astabil Multivibrator merupakan salah satu jenis multivibrator yang
berguncang bebas (free running) dan tersulut (triggering). Disebut
sebagai multivibrator astable apabila kedua tingkat tegangan keluaran
yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah
quasistable. Rangkaian tersebut hanya mengubah keadaan tingkat tegangan
keluarannya di antara 2 keadaan, masing-masing keadaan memiliki periode
yang tetap. Rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas
dan tidak lagi memerlukan pemicu. Pulsa tegangan itu terjadi selama 1
periode (T1), yang lamanya ditentukan oleh komponen-komponen penyusun
rangkaian multivibrator tersebut. Rangkaian tersebut hanya mengubah
keadaan tingkat tegangan keluarannya di antara 2 keadaan, masing-masing
keadaan memiliki periode yang tetap. Jika rangkaian dihubungkan seperti
ditunjukkan gambar diatas (pins 2 dan 6 dihubungkan). Itu akan memicu
dirinya sendiri dan bergerak bebas sebagai multivibrator, rangkaian
multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas dan tidak lagi
memerlukan pemicu. Banyak metode digunakan untuk membentuk rangkaian
multivibrator astabil, di antaranya adalah dengan menggunakan
Operational Amplifier, menggunakan IC 555, atau transistor NPN. Jika ingin
memperbesar periode (T) maka yang diubah kapasitor menjadi
lebih besar. Secara singkat, Multivibrator
Astabil atau Astable Multivibrator adalah jenis Multivibrator yang
tidak memiliki status stabil atau disebut juga Kuasi Stabil (Quasi
Stable) karena beralih terus-menerus diantara dua kondisi setelah jangka
waktu tertentu yang ditentukan oleh konstanta waktu RC (Resistor
Kapasitor). Multivibrator Astabil ini sering disebut juga dengan Free
Running Multivibrator atau Multivibrator Berjalan Bebas karena
menghasilkan gelombang persegi sebagai outputnya tanpa memerlukan Input
tambahan atau bantuan eksternal yang berupa pulsa pemicu untuk
berosilasi.
Disebut
sebagai astable multivibrator apabila kedua tingkat tegangan keluaran
yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah
quasistable. Disebut quasistable apabila rangkaian multivibrator
membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi peralihan
tingkat tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari
luar.
Adapun rumus dari rangkaian astable multivibrator dengan D =
50% sebagai berikut :
Untuk
menentukan tegangan ambang VUT atau VLT maka lakukan pemisalan kondisi
tegangan output Vo sama dengan +Vsat atau –Vsat. Pada saat VO = +Vsat,
input di pin (+) mendapat feedback sebesar :
dan kapasitor C diisi dengan arah arus dari VO melalui Rf dan C ke ground sehingga tegangan kapasitor VC menjadi naik, selama :
Pada saat VO = -Vsat, input di pin (+) mendapat feedback sebesar :
dan
kapasitor C membuang dengan arah arus dari ground melalui C dan Rf ke
Vo sehingga tegangan kapasitor VC menjadi turun selama :
Pada rangkaian ini, terjadi pengisian kapasitor serta pembuangan kapasitor yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
- Pengisian Kapasitor
- Pengosongan Kapasitor
Untuk mencari Duty Cell, dapat kita gunakan rumus sebagai berikut :
Saat Duty cell sama dengan 50%, maka rumus dapat dibentuk menjadi :
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor
adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi
listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang
dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai
tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V =I.R).
Simbol resistor :
Cara menentukan nilai resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4.
Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang keempat atau pangkatkan angk
tersebut dengan 10 (10^n) dan dikalikan ke ketiga warna gelang tadi.
5. Gelang kelima ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
Penguat
operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian
terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan
beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan
dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan
nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan
yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ~)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ~)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ~)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
Amplifier Operasional:
Penguat Pembalik:
Istilah berikut digunakan dalam rumus dan persamaan untuk Penguatan Operasional.
R f = Resistor umpan balik
R in = Resistor Masukan
V in = Tegangan masukan
V keluar = Tegangan keluaran
Av = Penguatan Tegangan
Penguatan tegangan :
Gain loop dekat dari penguat pembalik diberikan oleh :
Tegangan Keluaran:
Tegangan keluaran tidak sefasa dengan tegangan masukan sehingga dikenal sebagai penguat pembalik.
Penguat Penjumlahan:
Tegangan Keluaran:
Output umum dari rangkaian yang diberikan di atas adalah :
Jumlah Tegangan Input Amplifikasi Terbalik:
jika resistor inputnya sama, outputnya adalah jumlah tegangan input yang diskalakan terbalik,
Jika R 1 = R 2 = R 3 = R n = R
Output yang Dijumlahkan:
Ketika semua resistor dalam rangkaian di atas sama, outputnya adalah jumlah terbalik dari tegangan input.
Jika R f = R 1 = R 2 = R 3 = R n = R;
V keluar = (V 1 + V 2 + V 3 + V n )
Penguat Non-Pembalik:
Istilah yang digunakan untuk rumus dan persamaan Penguat Non-Pembalik.
R f = Resistor umpan balik
R = Resistor Tanah
V masuk = Tegangan masukan
V keluar = Tegangan keluaran
Av = Penguatan Tegangan
Keuntungan Penguat:
Gain total penguat non-pembalik adalah :
Tegangan Keluaran:
Tegangan output penguat non-pembalik sefasa dengan tegangan inputnya dan diberikan oleh;
Unity Gain Amplifier / Buffer / Pengikut Tegangan:
Jika resistor umpan balik dilepas yaitu R f = 0, penguat non-pembalik akan menjadi pengikut / penyangga tegangan.
Penguat Diferensial:
Istilah yang digunakan untuk rumus Penguat Diferensial.
R f = Resistor umpan balik
R a = Resistor Input Pembalik
R b = Resistor Input Non Pembalik
R g = Resistor Ground Non Pembalik
V a = Tegangan input pembalik
V b = Tegangan Input Non Pembalik
V keluar = Tegangan keluaran
Av = Penguatan Tegangan
Keluaran Umum:
tegangan keluaran dari rangkaian yang diberikan di atas adalah :
Keluaran Diferensial Berskala:
Jika resistor R f = R g & R a = R b , maka output akan diskalakan perbedaan dari tegangan input :
Perbedaan Penguatan Persatuan:
Jika
semua resistor yang digunakan dalam rangkaian adalah sama yaitu R a = R
b = R f = R g = R, penguat akan memberikan output yang merupakan
selisih tegangan input;
V keluar = V b + V a
Penguat Pembeda :
Penguat
Operasional jenis ini memberikan tegangan output yang berbanding lurus
dengan perubahan tegangan input. Tegangan keluaran diberikan oleh :
Input gelombang segitiga => Output gelombang persegi panjang
Input gelombang sinus => Output gelombang kosinus
Penguat Integrator :
Penguat ini memberikan tegangan keluaran yang merupakan bagian integral dari tegangan masukan :
Setiap
perangkat elektronika memiliki simbol sebagai lambang. Demikian pula
dengan rangkaian kapasitor. Pada simbol kapasitor dibuat dengan tampilan
yang nyaris sama. Namun terdapat pula perbedaan yang terletak pada
beberapa titik yang bertujuan untuk membedakan jenisnya.
Simbol kapasitor dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Simbol kapasitor standar Eropa.
- Simbol kapasitor standar Amerika.
Anda dapat melihat contoh simbol-simbol kapasitor seperti dibawah ini :
Dari
gambar diatas dapat disimpulkan bahwa simbol kapasitor standar Eropa
dilambangkan dengan dua segi empat yang dibuat sejajar. Sedangkan untuk
simbol kapasitor standar Amerika, mereka menggunakan dua garis yang
disejajarkan secara vertikal. Secara sekilas, simbol kapasitor dari
kedua jenis diatas terlihat mirip. Perbedaannya hanya terletak pada
beberapa bagian.
Berikut ini penjabarannya :
- Adanya kutub positif untuk kapasitor bipolar.
- Perbedaan letak ujung panah untuk kapasitor variabel (trimmer).
- Terdapat perbedaan bentuk fisik dan cara mengubah kapasitas pada kapasitor trimmer dengan varco biasa.
Macam-Macam Rangkaian Kapasitor :
Untuk
mendapatkan nilai tertentu pada kapasitor, hal tersebut bisa didapatkan
dengan cara merangkai beberapa buah kapasitor sesuai kebutuhan.
Rangkaian untuk kapasitor pada umumnya sama dengan rangkaian listrik
yang dapat dibedakan menjadi tiga, yakni rangkaian kapasitor seri,
paralel dan juga gabungan.
Simak penjelasannya berikut ini :
1. Rangkaian Kapasitor Seri
Rangkaian
kapasitor seri merupakan rangkaian yang dibuat dengan cara
menyambungkan kaki-kaki kapasitor dalam satu garis lurus. Pada rangkaian
seri, ketika Anda ingin mencari hambatan. Maka hambatan totalnya cukup
dijumlahkan saja.
Untuk mendapatkan hasil penghitungannya, Anda dapat menggunakan rumus kapasitor seri, yakni adalah :
2. Rangkaian Kapasitor Paralel
Rangkaian
kapasitor paralel merupakan rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau
lebih kapasitor yang disusun dengan bentuk paralel atau berderet.
Untuk jenis kapasitor paralel, susunan rangkaian paralel dapat Anda lihat pada gambar berikut ini :
Untuk penghitungan nilai kapasitas rangkaian paralel pada kapasitor, Anda dapat menggunakan rumus kapasitor paralel, yaitu:
3. Kapasitor Gabungan
Rangkaian
gabungan merupakan rangkaian kapasitor yang terdiri dari perpaduan
antara seri dan paralel. Untuk menghitung nilai kapasitas dari rangkaian
gabungan, Anda dapat menghitung dengan menggunakan rumus kapasitor
gabungan di atas, yakni dengan menghitung masing-masing rangkaian,
antara seri dan paralel kemudian menjumlahkannya.
No comments:
Post a Comment