Materi ini akan membahas prinsip dasar dari full wave rectification, termasuk jenis-jenisnya seperti penyearah gelombang penuh dengan dua dioda, jembatan penyearah, serta teknik penyearah menggunakan perangkat semikonduktor modern. Selain itu, akan dibahas pula kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis penyearah, serta cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dan kehandalan dari sirkuit penyearah tersebut.
Dengan pemahaman yang kokoh tentang materi ini, diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam perancangan dan implementasi sirkuit penyearah yang efisien dan handal dalam berbagai aplikasi elektronika modern.
Tujuan yang pertama yaitu mempelajari penyearah gelombang penuh untuk memahami cara mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan lebih efisien dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang.
Tujuan yang kedua yaitu mempelajari penyearah gelombang penuh mengubah bagian positif dan negatif dari bentuk gelombang AC menjadi DC, menghasilkan tegangan keluaran rata-rata (DC) yang lebih tinggi dan bentuk gelombang keluaran yang lebih halus dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang.
Signal Generator berfungsi sebagai sumber tegangan AC pada rangkaian yang frekuensi, amplitudo, dan bentuk gelombangnya dapat diatur.
b. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik.
c. Osiloskop
Osiloskp dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat berosilasi. Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen elektronika. Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
B. Bahan
a. Diode
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur).
b. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai
resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di
antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut
berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Cara menghitung Resistor
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka
tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari
resistor.
Level dc yang diperoleh dari input sinusoidal dapat
ditingkatkan 100% menggunakan suatu prosesdisebut perbaikan gelombang penuh. Jaringan yang paling sering untuk melakukan fungsi seperti itumuncul pada Gambar. 2.53 dengan empat dioda dalam konfigurasi
jembatan.
Untuk periode t = 0untuk T/2 polaritas input seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.54.Polaritasyang
dihasilkan melintasi dioda ideal juga ditunjukkan pada Gambar 2.54 untuk mengungkapkan bahwa
D2 dan D3 dalam keadaan "hidup", sedangkan D1 dan D4 dalam keadaan "mati". Hasil bersih adalah konfigurasi Gambar 2.55, denganarus dan polaritas yang ditunjukkan melintasi R. Karena dioda ideal,
tegangan bebannyavo = vi.
Untuk wilayah negatif dari input dioda konduktor
adalah D1 dan D4, menghasilkan
konfigurasi Gambar 2.56. Hasil penting adalah bahwa polaritas melintasi resistor beban Rsama seperti pada Gambar 2.54, membentuk phasa positif kedua, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.56. Lebihsatu siklus penuh tegangan input dan output akan muncul seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.57.
Karena area di atas sumbu untuk satu siklus penuh
sekarang dua kali lipat yang diperoleh untuk setengah
gelombang sistem, tingkat dc juga telah berlipat ganda
Dimana; Vmax adalah nilai puncak dari satu dioda penyearah.
2. Center-Tapped Transformer
Penyearah gelombang penuh kedua yang populer muncul pada Gambar 2.60
dengan hanya dua dioda tetapi membutuhkan transformator pusat-sentuh (CT)
untuk membentuk sinyal input di setiap bagian dari sekunder dari transformator. Selama bagian positif dari v i diterapkan ke
primer
transformator, jaringan akan muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
2.61 dengan pulsa positifsetiap bagian dari kumparan sekunder. D1 mengasumsikan hubungan pendek
yang setara dan D2 ekuivalen rangkaian terbuka, sebagaimana ditentukan oleh tegangan
sekunder dan arus yang dihasilkan arah. Tegangan output muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
2.61.
Selama bagian negatif dari input jaringan muncul
seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2.62, membalikkan peran dioda tetapi
mempertahankan polaritas yang sama untuk tegangan melintasi beban resistor
R. Efek bersih output yang sama dengan yang muncul pada Gambar. 2.57 dengan
level dc yang sama.
Jaringan Gambar 2.63 akan membantu kami menentukan
PIV bersih untuk setiap dioda untuk inipenyearah gelombang penuh. Memasukkan tegangan maksimum untuk tegangan
sekunder dan Vm sebagai muatan oleh hasil loop bagian dalam, dan
Pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak. Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
Hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
b. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
Gambar Rangkaian:
2.53
2.54
2.55
2.56
2.57
2.58
2.59
2.60
2.61
2.62
2.63
2.64
2.65
2.66
Prinsip Kerja:
1. Bridge Network
Pada transformator non CT terdapat tegangan
positif dan negatif. Misalnya pada periode pertama pada tegangan positif
dan tegangan negatif maka dioda D1 dan D4 dapat menghantarkan atau
dilewati arus karena kedua dioda ini pada posisi forward bias (bias
maju). Sedangkan dioda D2 dan D3 akan berada pada posisi reverse bias
(bias mundur) sehingga tidak akan dapat dilewati arus.
2. Center-Tapped Transformer
Fungsi dari transformator CT tersebut untuk
menghasilkan dua buah signal sinus dengan fase yang berkebalikan. Satu
lilitan akan menghasilkan fase yang sama dengan signal input dan satu
lilitan lainnya akan menghasilkan fase yang berkebalikan dengan signal
input.
No comments:
Post a Comment