MODUL 2



1. Pendahuluan[Kembali]

        Osiloskop merupakan perangkat kritis dalam teknik elektro dan elektronika yang memungkinkan teknisi untuk mengamati dengan detail karakteristik sinyal listrik. Dengan kemampuannya menampilkan sinyal sebagai gerakan titik terang pada layar yang berpendar, osiloskop memberikan visualisasi yang jelas tentang perubahan tegangan dan waktu dalam sinyal listrik. Sumbu vertikal pada layar osiloskop merepresentasikan perubahan tegangan, di mana pergerakan titik terang naik dan turun mencerminkan kenaikan dan penurunan tegangan, dengan arah pergerakan ke atas menunjukkan kenaikan tegangan (positif), dan sebaliknya. Sementara itu, sumbu horizontal menggambarkan waktu, dengan pergerakan titik terang dari kiri ke kanan mewakili berjalannya waktu, menggambarkan dinamika perubahan sinyal listrik seiring waktu.

        Melalui prinsip dasarnya yang sederhana namun kuat, osiloskop mampu memberikan pemahaman yang mendalam tentang sinyal listrik yang diamati. Dengan menggunakan skala pada sumbu vertikal untuk mengukur besarnya tegangan per satuan pembagi, dan skala pada sumbu horizontal untuk mengukur waktu per satuan pembagi, teknisi dapat menganalisis sinyal dengan presisi yang tinggi. Informasi yang diperoleh dari osiloskop tidak hanya terbatas pada tegangan dan waktu, tetapi juga dapat memberikan wawasan tentang frekuensi, periode, amplitudo, dan bentuk gelombang sinyal listrik.

        Penerapan osiloskop tidak hanya terbatas pada pemecahan masalah atau analisis sinyal yang kompleks, tetapi juga sangat berguna dalam pengujian rutin, pengembangan desain, dan pemeliharaan perangkat elektronika. Dengan kemampuannya yang serbaguna dan akurat, osiloskop menjadi alat yang tak tergantikan dalam dunia teknik elektro, memfasilitasi pemahaman yang mendalam dan pengoptimalan kinerja sistem elektronika yang kompleks.

2. Tujuan[Kembali]

  1. Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan serta komponen dari oscilloscope
  2. Dapat mengetahui bentuk gelombang Lissajous
  3. Dapat mengukur daya dan arus pada rangkaian beban daya lampu seri
  4. Dapat mengukur daya dan arus pada rangkaian beban daya lampu Parallel

3. Alat dan Bahan[Kembali]

A. Alat

   1. Signal Generator


    2. Oscilloscope


    3. Instrument


    4. Module


    5. Base Station


    6. Jumper


B. Bahan

    1. Resistor

    2. Lampu


A. Resistor

        Resistor adalah salah satu komponen dasar dalam rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengatur arus listrik dan menurunkan tegangan dalam suatu sirkuit. Resistor memiliki nilai resistansi yang menentukan seberapa besar hambatan yang ditawarkannya terhadap aliran arus. Secara fisik, resistor sering kali terdiri dari kawat atau lapisan karbon yang dililit pada inti keramik atau fiberglass. Nilai resistansi resistor diukur dalam satuan ohm (Ω), dan bisa bervariasi dari nilai rendah hingga nilai yang sangat tinggi, tergantung pada aplikasi dan kebutuhan sirkuit elektronika.


resistor 

tabel warna resistor


        Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.

Contoh pada gambar di atas nilai resistansi resistor adalah 134 Ohm

B. Oscilloscope


            Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:
  • Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
  • Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
  • Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
  • Membedakan arus AC dengan arus DC.
  • Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
        Selain dapat menunjukkan amplitudo sinyal, osiloskop dapat juga menunjukkan distorsi dan waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik)

        Prinsip pengukuran frekuensi dengan metode Lissajous yaitu jika tegangan sinus diberikan pada input X dan sinyal dengan gelombang sinus yang lain dimasukan pada input Y, maka pada layar akan terbentuk seperti pada gambar 2.1.

        Pada kedua kanal dapat diberikan sinyal tegangan yang bukan berupa sinus. Gambar yang ditampilkan pada layar, tergantung pada bentuk sinyal yang diberikan.
  

Gambar Metoda Lissajous
Pengukuran Frekuensi

Sinyal  yang  akan  diukur dihubungkan  pada  input Y,  sedangkan  function generator dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada input X.

 


 Gambar 2.2 Pengukuran Frekuensi

 Frekuensi  generator  kemudian  diubah,  sehingga  pada  layar  ditampilkan lintasan tertutup yang jelas, frekuensi sinyal dapat ditentukan dari bentuk lintasan in

        


 
f: f = 2:1  


    
f: f = 1:2
Gambar 2.3. Perbandingan Frekuensi pada Lissajous

Cara ini hanya mudah dilakukan untuk perbandingan frekuensi yang mudah dan bulat (1:2, 1:3, 3:4 dst)   


C. Lampu


        Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "Lampu" dapat juga berarti bola Lampu. Lampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph William Swan.

        Lampu adalah sebuah benda yang berfungsi sebagai penerang, lampu memiliki bentuk seperti botol dengan rongga yang berisi kawat kecil yang akan menyalah apabila disambungkan ke aliran listrik.

        jika memasang beberapa lampu dengan rangkaian seri, maka nyala yang dihasilkan oleh lampu tersebut tidak menjadi begitu terang. Hal tersebut terjadi, dikarenakan lampu membutuhkan arus listrik yang cukup besar, terutama apabila ada banyak lampu.

        Prinsip kerja dari rangkaian seri adalah jika dalam rangkaian listrik tersebut diberi dua lampu, kemudian ada satu sakelar dan sakelar tersebut dimatikan, maka kedua lampu pun akan ikut mati.Hal ini tentu berbeda dengan cara kerja dari rangkaian paralel. Sebab, rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan dengan cara bersusun atau sejajar.


        Pada rangkaian paralel, rangkaian listrik terhubung secara bercabang atau berderet dan berbeda dengan rangkaian seri. Dikarenakan bercabang, maka setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan dan menjadi jumlah total arus secara keseluruhannya

5. Percobaan[Kembali]







No comments:

Post a Comment

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH  ELEKTRONIKA 2024 Nama : Muhammad Fadhlurrahman Yuzary NIM : 2310952015 Elektronika A Dosen Pengampu ; ...